Lebih Baik Berprasangka Baik Meski Salah Daripada Berprasangka Buruk dan Benar

Lebih Baik Berprasangka Baik Meski Salah Daripada Berprasangka Buruk dan Benar
Lebih Baik Berprasangka Baik Meski Salah Daripada Berprasangka Buruk dan Benar
Sahabat Ummi, ingatlah satu prinsip ini agar kita tidak mudah berprasangka buruk pada sesama muslim: Lebih baik berprasangka baik meski salah, daripada berprasangka buruk tapi benar.
Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah shalallaahu 'alaihi wassalam bersabda, “Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” 
 
Rasulullah telah memperingatkan kita untuk mewaspadai prasangka buruk antar sesama muslim. Demikian juga para Sahabat dan ulama, menyuruh kita untuk menjauhi perkataan yang sekalipun benar tidak akan memberi pahala untuk kita, akan tetapi jika perkataan itu salah maka akan mengalirkan dosa pada kita, perkataan itulah adalah prasangka buruk pada saudara sesama muslim (Bakar bin Abdullah Al Muzani dalam kitab Tahdzib At Tahdzib). Astaghfirullah.
 
 
 
 
Lalu bagaimana jika dalam benak kita tersirat prasangka buruk pada saudara kita? Berusaha keraslah untuk tetap berprasangka baik padanya.
 
Misalkan kita melihat ia jarang sekali shalat Dhuha, daripada menganggapnya pemalas, cobalah berpikir "Oh, mungkin ia shalat Dhuha di tempat yang tidak terlihat oleh orang lain..."
 
Kalau terbersit di pikiran kita tentang saudara kita melakukan tindak korupsi di kantornya atau main dukun karena aneh bisa memiliki kendaraan mewah, cobalah katakan pada diri sendiri, "Mungkin ia baru saja mendapat warisan, atau dia memiliki usaha lain di luar pekerjaannya di kantor, atau... sesuatu yang halal tapi saya tidak mengetahui sumber penghasilannya tersebut."
 
Disebutkan dalam kitab Al-Hilyah karya Abu Nu’aim (II/285) bahwa Abu Qilabah Abdullah bin Yazid Al-Jurmi berkata : “Apabila ada berita tentang tindakan saudaramu yang tidak kamu sukai, maka berusaha keraslah mancarikan alasan untuknya. Apabila kamu tidak mendapatkan alasan untuknya, maka katakanlah kepada dirimu sendiri, “Saya kira saudaraku itu mempunyai alasan yang tepat sehingga melakukan perbuatan tersebut”.
 
Sahabat, zaman sekarang ini kita terbiasa disuapi oleh gosip-gosip murahan yang menggiring pikiran kita untuk senantiasa berprasangka buruk pada orang lain, maka mari berusaha mengalihkan prasangka buruk tersebut menjadi prasangka baik sekalipun prasangka baik tersebut jelas keliru, itulah usaha kita untuk menjaga diri dari kebinasaan di akhirat kelak. Astaghfirullahal'adzim.
 
Foto ilustrasi: google
 

0 komentar:

Posting Komentar