Beratnya Makna Kalimat Qobiltu

kisahmuslim
beratnya amanah suami
“SAYA terima nikahnya … binti… dengan mas kawin … dibayar tunai.” Singkat, padat dan jelas.
Tapi tahukah makna “perjanjian atau ikrar” tersebut? Itu yang tersurat. Tetapi apa pula yang tersirat?

Yang tersirat ialah:  “Maka aku tanggung dosa-dosanya si dia (perempuan yang ia jadikan istri) dari ayah dan ibunya.
“Dosa apa saja yang telah dia lakukan. Dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat. Semua yang berhubungan dengan si dia aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yang menanggung. Serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku”.
Sekiranya aku gagal dan aku lepas tangan dalam menunaikan tanggung jawab, maka aku fasik, dan aku tahu bahwa nerakalah tempatku kerana akhirnya isteri dan anak-anakku yg akan menarik ku masuk ke dalam Neraka Jahanam dan Malaikat Malik akan melibas ku hingga pecah hancur badanku.
Akad nikah ini bukan saja perjanjian aku dengan istri dan orang tua istri, tetapi ini adalah perjanjian kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Jika aku gagal (suami), maka aku adalah suami yang fasik, ingkar dan aku rela masuk neraka. Aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku.”
Duhai para istri, begitu beratnya pengorbanan suamimu terhadapmu. Karena saat ijab terucap, Arsy-Nya berguncang karena beratnya perjanjian yang dibuat olehnya di depan Allah, dengan disaksikan para malaikat dan manusia.
Subhanallah..beratnya beban yang di tanggung suami. Maka untuk meringankan tanggung jawabnya itu  seorang istri harus patuh kepada suami, menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Yang sudah menjadi istri maka berbaktilah terhadap suami, dan yang belum menikah maka perbanyaklah perbekalan agar rumah tangga kelak bukan hanya sehidup semati, akan tetapi sehidup sesurga. []

0 komentar:

Posting Komentar