Lakukanlah 5 Amalan ini Menurut Agama Islam ketika Turun Hujan


Lakukanlah 5 Amalan ini Menurut Agama Islam ketika Turun Hujan - Nikmat terbesar Allah Swt turunkan kepada Alam ini ialah diturunkannya Hujan. Karena dengannya akan ada pertumbuh andan berkembangnya kehidupan diatas bumi. Itu semua nerupakan tanda kekuasaan Allah Swt, yang maha menguasai dan mengatur alam semesta. Di dalam firman-Nya :

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنَّكَ تَرَى الأرْضَ خَاشِعَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ إِنَّ الَّذِي أَحْيَاهَا لَمُحْيِي الْمَوْتَى إِنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya, Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Fushshilat [41]: 39)

اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ ۖ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira” (QS. Ar-Rum [30]:48)

Terkadang dengan hujan ada yang merasa senang tapi ada pula yang merasa tidak senang. Dengan dalih, karena hujan akan menghalangi aktivitas. Dengan  Turun Hujan akan terjadi kemacetan, bahkan dengan Turun Hujan akan membuat banjir di lingkungan kita.
 Sungguh sangat disayangkan, setiap orang tentunya sudah mengetahui bahwa hujan merupakan kenikmatan yang diberikan Allah Swt. Namun, ketika hujan dirasa dapat mengganggu aktivitas, timbullah kata-kata celaan atau kata kata yang tidak pantas dari seorang muslim. Semoga kita termasuk orang-orang yang bersegera bertaubat kepada Allah SWT, karena setiap ucapan kita akan tercatat oleh malaikat yang selalu setia memonitor kita.
Allah Swt berfirman:
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf [50]: 18)

Hujan merupakan bagian dari ketetapan Allah SWT sebagaimana adanya tentang siang, malam dan juga adanya angin serta petir. Dan kita tidak diizinkan mencelanya. Nabi SAW, “Allah SWT  berfirman, ‘Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.’ “ (HR.
 Bukhari dan Muslim). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Janganlah kamu mencaci maki angin.” (HR. Tirmidzi) 
Sahabat Portal Islam, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan yang berkaitan dengan turun hujan. Dan ini tentunya adalah bentuk syukur kita kepada Allah Swt.

Yang pertama, berdoalah apabila Allah memberi nikmat dengan diturunkannya hujan, dan dianjurkan bagi seorang muslim untuk membaca do’a,
اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً
“Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat.”

Yang kedua, berdoa ketika turun hujan yang sangat deras. Nabi SAW suatu saat pernah meminta diturunkan hujan. Kemudian tatkala hujan turun begitu deras, Nabi SAW berdo’a,
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR. Bukhari no. 1013 dan 1014).

Oleh karena itu, pada saat turun hujan lebat sehingga ditakutkan dapat membahayakan manusia, kita dianjurkan untuk membaca do’a di atas.

Yang ketiga, ketika turun hujan dibarengi dengan petir. Nabi SAW pernah ditanya tentang petir, lalu beliau menjawabnya,

مَلَكٌ مِنْ الْمَلَائِكَةِ مُوَكَّلٌ بِالسَّحَابِ مَعَهُ مخاريق مِنْ نَارٍ يَسُوقُ بِهَا السَّحَابَ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ
“Petir adalah malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah.” berikut ialah doa ketika mendengar atau melihat petir. Dari ‘Ikrimah mengatakan bahwasanya Ibnu ‘Abbas RA tatkala mendengar suara petir, lalu beliau mengucapkan,
سُبْحَانَ الَّذِي سَبَّحَتْ لَهُ
‘Subhanalladzi sabbahat lahu’ (Maha suci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya).

Yang Keempat, setelah hujan berhenti. Rasulullah SAW bersabda, 
« أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ »
“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ‘Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Muslim no. 240)

Yang Kelima, adalah kabar gembira agar kita memperbanyak doa. Karena ini termasuk kategori waktu doa akan ijabah. Terdapat hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

ثِنْتَانِ لا تُرَدَّانِ، أَوْ قَالَ: مَا تُرَدَّانِ، الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ، وَعِنْدَ الْبَأْسِ، حِينَ يَلْتَحِمَ بَعْضُهُ بَعْضًا وَفِي رِوَايَة : ” وَتَحْتَ المَطَر ”

“Dua orang yang tidak ditolak do’anya adalah: [1] ketika adzan dan [2] ketika rapatnya barisan 
pada saat perang.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Dan ketika hujan turun.” (HR. Abu Daud)

Itulah Kajian singkat mengenai Lakukanlah 5 Amalan ini Menurut Agama Islam ketika Turun Hujan. 
Semoga kita semua termasuk kedalam orang-orang yang selalu bersyukur dan selalu berprasangka baik kepada Allah Swt. Mengenai terjadinya akibat hujan berupa banjir dan bencana adalah tidak lain dan  tidak bukan akibat akumulasi perbuatan manusia itu sendiri. Sehingga itu dijadikan peringatan untuk kita dapat memperbaiki diri dan juga menumbuhkan sifat menolong dan kepedulian antar sesama.

0 komentar:

Posting Komentar